Adakah kita masih dapat melihat hari ini?
Jika ya, bertahmidlah memuji Yang Maha Kuasa, Pemilik mata kita.
Bagaimana pula dengan hari esok? Adakah kita masih dapat melihat? Adakah nikmat ini akan kekal bersama kita? Wallahua’lam..itu semua hanya dalam pengetahuanNYA.
Kalau ditakdirkan DIA menarik kembali penglihatan kita hari ini, kepada siapakah kita akan menunding jari?
Siapakah yang akan dipersalahkan? DIA? Orang lain? atau diri kita sendiri?
Bagi mereka yang menyedari, mereka pasti akan menyalahkan diri sendiri. Mengapa?
Renungkan kembali bagaimana kita memanfaatkan nikmat yang kita perolehi secara percuma ini? Kita gunakan untuk meredah onak duri di jalanNYA atau kita gembira menggunakannya di jalan yang satu lagi?
Adakah nikmat penglihatan ini kita guna untuk melihat kalamNYA, untuk meneliti kebesaranNYA, untuk membantu menyebarkan syiarNYA..atau sebaliknya?
Mari kita sama-sama membuka mata kita~~
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu…..” (Ar-Rum ayat 22)
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering)….” (Ar-Rum ayat 24)
“Tidakkah engkau melihat bahawa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu DIA menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya……” (An-Nur ayat 43)
Nikmat sepatutnya mendekatkan kita kepadaNYA, bukan menjauhkan.
“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan ingkar kepada Allah dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?” (Ibrahim ayat 28)
Jadi, sama-samalah kita kembali kepada fitrah asal kejadian kita.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKU” (Az-Zariyat ayat 56)
Bukalah mata kita sebesar-besarNYA.
Marilah sama-sama memerhati kebesaranNYA.
Marilah sama-sama kita meningkatkan amalan kita.
Marilah kita sama-sama menggunakan nikmat pemberianNYA ke jalan yang sepatutnya.
Sesungguhnya kita akan ditanya kelak bagaimana kita menggunakan pancaindera kita. Anggota badan kita.
Di saat itu, lidah menjadi kelu. Mulut pula akan terkunci.
Dan, anggota badan kita yang lain akan menjawabnya sendiri. Tangan, kaki, mata, hatta bulu mata sekalipun akan mula berbicara. Dia menggunakan aku untuk itu. Dia menggunakan aku untuk ini.
Nah..adakah kita masih dapat berbohong? Adakah anggota badan kita akan berkompromi lagi dengan kita di hadapan PENCIPTA?
Jika di dunia kita menggunakan seluruh nikmat pemberianNya ke jalan yang Mulia, maka, pada hari kita berhadapan denganNya, tiada kegusaran yang akan melanda.(InsyaAllah)
Tetapi, jika sebaliknya bagaimana? Tidak terbayang kegerunan di saat itu!
Bukalah mata kita.
Buka seluasnya.
Lihatlah kebenaran.
Lihatlah kebesaran.
Lihatlah kekuasaan.
TUHAN yang telah menciptakan kita.
Allahu Akbar!
Comments
Post a Comment